Friday, June 21, 2013

Peran Komunikasi dalam Berorganisasi



  Pengertian Komunikasi

         

      Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Komunikasi menjadi hal yang terpenting dalam terbentuknya sebuah organisasi, karena di dalam komunikasi terdapat interaksi antara satu individu dengan individu yang lainnya yang dimana hal tersebut akan membuat kinerja oraganisasi tersebut akan berjalan sesuai dengan program awal.
  Pengertian Organisasi

      Organisasi adalah sebuah alat dan wadah dari sebuah penyatuan pemikiran yang menampung segala aspirasi  dan mempunyai tujuan yang sama untuk mendapatkan sebuah hasil. Sebuah organisasi memang dibentuk sebagai wadah yang didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama. Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang kita kenal dengan manajemen dan organisasi. William (1956) menyebutnya dengan istilah “TheOrganisation Man”.

 Peran Komunikasi dalam Organisasi
         Komunikasi sangat berperan di dalam kinerja organisasi yang dimana untuk membangun dan mengembangkan organisasinya itu sendir. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

  Fungsi Komunikasi

          Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:

a)      Fungsi informatif
  Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

b)      Fungsi Regulatif
           Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
 Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.  Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:

  • Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
  • Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
  • Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
  • Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

 Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c)      Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d)     Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.


Biaya Produksi



 
PENGERTIAN PRODUKSI

Pengertian produksi
            Setiap hari manusia selalu menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhan. Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak ada yang menghasilkan. Contoh: Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau ladangnya untuk menghasilkan barang-barang hasil pertanian seperti padi, keledai, tebu.
Contoh kegiatan di atas disebut Produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa. 

Pengertian produksi menurut ilmu ekonomi
            Menurut ilmu ekonomi. produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya. Perhatikan contoh berikut:
  • a.Tukang kayu yang mengecat kursi hasil karyanya.
  • b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat kembali lalu dijual
Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan dilakukan manusia untuk menghasilkan nilai kegunaan barang/jasa.

TUJUAN PRODUKSI

Tujuan kegiatan produksi, antara lain:
a.         Menghasilkan/menciptakan suatu barang.
b.         Menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada.
c.         Memenuhi kebutuhan manusia.
d.         Memperoleh tambahan penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainya.



JENIS-JENIS USAHA YANG MEMERLUKAN PRODUKSI


a.  Usaha ekstraktif
Yaitu usaha yang dilakukan dengan cara mengambil langsung sumber daya alam tanpa mengubah wujud barang produksi tersebut.

b. Usaha jasa
Merupakan merupakan kegiatan produksi alat pemenuhan kebutuhan berupa jasa tertentu, seperti, salon kecantikan, asuransi, penginapan, dan aneka produk jasa lain

c. Usaha Agraris
adalah usaha yang bergerak dengan cara mengelola tanah dan hewan untuk menghasilkan alat pemenuh kebutuhan manusia contohnya perkebunan.



            Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang / produksi. Dalam Teori ini, dikenal berbagai macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam teori jangka pendek maupun jangka panjang dikenal istilah biaya tetap dan biaya variable.
             Biaya tetap ialah Biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil Produksi, artinya biaya tetap dikeluarkan dengan jumlah sama walaupun hasil produksi mengalami penurunan.
Sedangkan Biaya Variabel ialah Biaya yang besarnya berubah-ubah mengikuti tingkat produksi, artinya biaya ini akan semakin banyak dikeluarkan apabila produksi yang dihasilkan semakin meningkat.
             Pada Teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat Variabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat tetap ( tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya tetap pada periode jangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini dikarenakan Faktor–faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut. Misalkan dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan oleh karena itu diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut. Maka tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.



Pasar Persaingan Sempurna

           Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi(optimal) efesiensinya.
         Walaupun pasar sempurna tidak terwujud murni di dalam prakteknya, namun yang sangat penting adalah untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya.

CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
         Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual ataupun pembeli adalah tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Adapun cirri-ciri pasar sempurna adalah sebagai berikut:
  1. Perusahaan adalah pengambil harga (tidak dapat mempengaruhi harga pasar).
  2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk sebuah industri.
  3. Menghasilkan barang serupa.
  4. Terdapat banyak perusahaan di pasar.
  5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.

PERMINTAAN DAN HASIL JUALAN
          Di dalam menganalisis usaha suatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, ada dua hal yang harus diperhatikan:
  • Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
  • Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
       Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan,walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.

PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN
     Perusahaan adalah sebagai pengambil harga, yaitu sebuah perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar dan seorang produsen hanya menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Hal ini menunjukkan seberapa banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak dapat mengubah harga yang telah ditentukan pasar, karena jumlah yang diproduksikan hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.


Sumber: http://www.manajemenperusahaan.com/pasar-persaingan-sempurna/

Pasar Oligopoli



PASAR OLIGOPOLI

           Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1 komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Jika produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya berbeda corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi,  pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
           Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

Ciri-ciri pasar oligopoli:

  • Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar
  • Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak
  • Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.


Macam-macam oligopoli:

  • Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
  • Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:
  • Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
  • Timbul inifisiensi produksi
  • Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
  • Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
  • Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
  • Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
  • Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen


Penyebab terbentuknya pasar oligopoly :

           Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan.


Sumber : http://www.slideshare.net/efvolutionzunior/pasar-oligopoli-11575650